7 Mitos Tentang Kartu Kredit Yang Wajib Diketahui
image by google |
(Baca Juga: 7 Tips Menggunakan Kartu Kredit Agar Tak Terlilit)
Instrumen pembayaran yang satu ini memang kian populer dan semakin marak digunakan. Sebagai pengguna atau calon pengguna kartu kredit, ada baiknya Anda mengetahui apa saja mitos yang melekat pada kartu kredit. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat yang harus Anda ketahui:
1. Kartu Kredit Itu Mudah Didapat
Banyak sekali orang yang menganggap memiliki kartu kredit itu sangat mudah. Sebenarnya tidak demikian. Terlihat sepintas, memang kartu kredit itu bisa diperoleh di mana saja, bahkan di pusat perbelanjaan pun banyak yang menawarkannya.
Anda cukup bawa KTP dan slip gaji saja, kartu kredit bisa dibawa pulang. Ini biasanya bahasa pembujuk oleh sales kartu kredit. Tapi kenyataanya tidaklah demikian. Setiap pengajuan kartu kredit tetap akan dicek dengan teliti oleh penerbit kartu.
Ada banyak faktor yang dinilai sebelum keputusan kredit diberikan. Pihak penerbit akan melakukan proses identifikasi setiap aplikasi.
Anda akan dicek ke Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh Bank Indonesia. SID ini untuk melihat riwayat kredit setiap calon pemegang kartu. Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi domisili dan penghasilan, biasanya pula penerbit mengecek pekerjaan dan latar belakang.
Jika semua proses itu telah dilakukan, maka kartu akan segere diterbitkan. Namun, harus diingat, tidak semua aplikasi yang dikirim akan disetujui oleh penerbit kartu. Jadi memiliki kartu kredit itu tidak mudah, tapi tidak pula begitu susah.
2. Kartu Kredit Bisa Dipakai Modal Bisnis
Kartu kredit memang bisa dipakai untuk modal bisnis. Tapi biayanya terlalu mahal! Untuk pemula, sangat tidak disarankan menggunakan kartu kredit untuk modal bisnis.
Jika Anda pakai kartu kredit hanya dalam jangka waktu pelunasan penuh sebelum jatuh tempo, Anda aman dari bunga kartu kredit. Namun, jika Anda membayarnya dengan mencicil atau setelah jatuh tempo - bunga kartu kredit dipastikan tinggi.
Dalam setahun, bunga kartu kredit adalah 35%, sementara bunga pinjaman dari bank untuk usaha biasanya sekitar 15% sampai 30%, tergantung dari apakah Anda mengagunkan aset atau tidak.
Jelas sekali, terlalu mahal untuk memulai bisnis dengan bunga setinggi bunga kartu kredit. Terlebih lagi bila Anda menarik tunai, dipastikan ada biaya penarikan tunai.
Mengenai mitos yang mengatakan bahwa Anda bisa memutar dana kartu kredit untuk bisnis secara berulang; Ini hanya mungkin bila tingkat pengembalian bisnis Anda lebih dari 40% per tahun. Apakah mampu? Secara logika, rasanya sulit.
3. Pakai Kartu Kredit Itu Tidak Aman
Paham ini juga sering menghantui masyarakat. Padahal, menggunakan kartu kredit itu sebenarnya aman, asalkan Anda menggunakannya sebagaimana Anda mempergunakan kartu debit dan uang Anda.
Harus diperhatikan agar kartu kredit disimpan baik-baik, perhatikan sewaktu memakai dan tidak memberikan nomor kartu, detail kartu dan 3 digit kode di balik kartu (CVV) pada orang lain. Ini sangat penting agar Anda tetap aman dalam bertransaksi.
Menggunakan kartu kredit itu sebenarnya sangat aman, karena Anda dapat melihat transaksi pemakaian setiap bulannya. Apabila ada transaksi yang ganjil, Anda dapat meminta pihak penerbit untuk menginvestigasinya.
Bila kemudian transaksi ganjil terbukti bukan transaksi Anda, maka nilai transaksi tersebut dapat dikembalikan dalam bentuk kredit ke tagihan Anda berikutnya sesuai kesepakatan. Tipsnya, Anda harus terus mencermati pemakaian kartu pada tagihan Anda.
4. Satu Kartu Untuk Semua Tagihan
Percayalah, kartu kredit bukan SCTV (Satu untuk Semua) :D. Sebenarnya, memiliki satu kartu kredit memang bisa melakukan semua transaksi atau tagihan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penerbit mempunyai daftar penyedia layanan yang seragam.
Anda harus pastikan juga batas/limit kartu Anda cukup setiap bulannya, bila tidak, bisa jadi tagihan misalnya listrik Anda tidak bisa ditagihkan. Konsekuensinya, layanan untuk Anda bisa saja dimatikan karena dianggap gagal bayar.
Jadi, tak perlulah menggunakan kartu kredit untuk semua tagihan. Kecuali, saldo kredit Anda memang besar untuk menutupi semuanya.
5. Tak Masalah Bayar Walau Lewat Jatuh Tempo
Hal ini sebenarnya tergantung dari kebijakan penerbit. Situasi ini biasanya disebut "grace period". Dahulu pembayaran kartu kredit memerlukan beberapa hari sampai pembayarannya masuk ke sistem penerbit.
Dengan kemajuan sistem pembayaran dan banyaknya payment channel yang tersedia, kebutuhan untuk grace period tersebut semakin berkurang. Hasilnya, ada penerbit yang masih tetap memberlakukan grace period, ada juga yang sudah meniadakannya.
Jadi, hati-hati dalam mengatur masa pembayaran Anda, karena bisa saja Anda terkena denda keterlambatan bila terlambat membayar.
6. Kurang Rp5.000 Tak Jadi Masalah
Hal ini termasuk juga ke dalam pertimbangan penerbit. Dulunya dengan berbagai sebab, kadang pemegang kartu kurang membayar jumlah tagihan. Misalnya karena lupa akan service fee yang timbul di tagihan dan menganggap itu bukan jumlah yang berarti.
Bisa juga karena adanya biaya meterai yang muncul. Ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi; penerbit kartu kredit menganggap kekurangan nominal tertentu bukanlah masalah buat mereka atau malah menganggap itu sebagai pembayaran tidak penuh yang akhirnya mengakibatkan denda dan bunga.
Untuk itu, pastikan Anda tetap membayar sesuai dengan saldo tertunggak atau cicilan yang Anda sanggupi.
7. "Suplemen Kartu Kredit Bukan Urusan Saya"
Ini jelas salah. Semua transaksi dari kartu suplemen/tambahan akan masuk ke rekening utama, yang tentunya menjadi tanggung jawab pemegang kartu utama. Jadi, selain menjaga penggunaan kartu utama Anda, jaga juga penggunaan kartu suplemen Anda.